Perihal Qalbu

Qalbu adalah Singgasana Allah
Pusat kendali diri setiap manusia
Landasan penampakkan Al Haq
Ranah hamparan kasih rahmatNya
 
Ia adalah cerminan hakikatNya
Mikroskop nilai keluhuranNya
Wadah penampung kalamNya
Jaring penangkap isyarat-isyaratNya
 
Ia dianalogikan dengan cahaya
Diurai dengan huruf-huruf Qur’ani
Ia laksana, minyak dan lampu
Dalam Misykat serta kaca menyala
 
Ia mudah terbalik dan pongah,
Qalbu yang ingat mulia, yang lalai nista,
Ia kadang bersinar, kadang gelap,
Ia menyinari jagad diri dan kehidupan,
 
Qalbu didatangi DutaNya untuk
Dipersiapkan menerima tugas ketuhanan
Qalb suci bermoral malaikatNya
Qalbu kotor berkarakteri setan terlaknat
 
Qalbu adalah penanda setiap insan
Adakah ia manusia baik atau buruk
Ia merupakan pundit rahasia batin
Samudera pengetahuan setiap manusia
Ia kunci pembuka keagunganNya
Pintu pembentang rahasia-rahasiaNya
 
Itulah wajah hakiki qalbumu yang sesungguhnya
Simpanlah rahasia batinmu, kau akan melihat rahasiaNya
 
Kebahagiaan dunia bisa diraih dengan jejak kaki
Kebahagiaan hakiki akhirat hanya bisa ditempuh dengan qalbu
 
Penyingkapan Agung dan tirai Makrifat terbuka oleh “laku“ qalbu
Rapor kebaikan dan keburukan setiap insani berdasar “laku“ qalbu
 
Manusia yang membiarkan kalbunya penuh noda hati
Selamanya tidak akan merasakan penyingkapan rahasia AgungNya
 
Qalbu adalah perbendaharaan agung
Modal utama setiap manusia menujuNya
Insan yang tidak memuliakan kalbunya
Akan menuai keburukan abadi di sisiNya
 
Qalbu adalah landasan pacu hakikat
Nilai hakiki tidak akan landing di qalbu yang kotor
Qalbu yang tidak suci berlumur hijab
Qalbu yang terhijab tidak akan Makrifatullah
 
Qalbu adalah media Wushul da Qurb
Keintiman denganNya juga dengan “laku“ qalbu
Hakikat kebaikan bersendikan qalbu
Kebaikan yang tidak bernurani, adalah busuk
 
Ilham suciNya turun di qalbu suci
Qalbu buruk adalah landasan bisikan jahat setan
Muara “laku“ qalbu adalah ridhaNya
KerelaanNya hanya berdasarkan “laku“ qalbu jernih
KemurkaanNya akibat “ulah“ qalbu
Siksa pedih akhirat juga akibat “ulah“ busuk qalbu
 
Qalbu adalah sentra penentu nasib
Kebahagiaan dan kesengsaraan hakiki akibat qalbu
Qalbu yang taat beroleh ridhaNya
Qalbu yang kufur, akan menuai kemurkaanNya
Qalbu yang pongah dan tersesat
Adalah qalbu yang lupa mendzikir padaNya
Wajah kebaikan qalbu adalah lurus
Wajah kesesatan qalbu, tindak kemaksiatannya
 
Tajamkan mata Qalbu dan pikir
Akan tersingkap keagungan rahasia ayat-ayatNya
Qalbu adalah pengantin jasad dan ruh
Hanya Qalbu Sakinah yang sambung dengan DiriNya
 
Lihatlah kepada “laku“ baik qalbumu
Itulah rahasia batinmu, dan modal utamamu menujuNya
Pandanglah kebaikan-kebaikanNya
Akan ditampakkan untukmu segala makna hakiki
 
Syekh Abdul Karim Ibnu Ibrahim Al Jaili [1366M – 1430M]
Hati adalah cermin pribadi setiap manusia. Lalu, cermin model manakah yang kita miliki dalam hati kita? Apakah hati kita bersih laksana cermin yang berkilau sehingga manantulkan perbuatan yang baik, ataukah malah kotor dan buram yang membuat kita selalu buruk? Hal ini sepertinya tergantung bagaimana kita merawat cermin hati yang kita miliki.

Bila kita selalu menjaga hati agar selalu bersih dan bening, maka cerminan perbuatan yang muncul pun akan selalu baik dan benar. Sebaliknya, kalau selalu membiarkan cermin hati kita kotor, dengan hiasan perbuatan buruk kita, maka pantulan kaca hati kita pun menjadi buram.

Empat Sifat Hati
Iman Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin mengemukakan bahwa di hati manusia berkumpul empat sifat. Sifat Sabu’iyah (kebuasan), bahimiyah (kebinatangan), syaithaniyah (kesetanan), dan rabbaniyah (ketuhanan). Masing-masing sifat itu bisa saling mengalahkan, tergantung dari manusia itu sendiri.

Kalau sifat rububiyahnya yang menang, akan timbul sifat manusia itu menjadi baik. Seperti mampu menahan hawa nafsu, qana’ah, iffah, zuhud, jujur, tawadhu, dan sejumlah sifat baik lainnya.

Manusia dengan hati yang demikian itu, senantiasa mengingat Allah. Dengan demikian, jiwanya selalu tenang dan tentaram. “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram.” (QS. Ar-Rad [13] : 28). Inilah hati orang-orang yang beriman. Tidak ada kebencian, kedengkian, kesombongan, dan penyakit hati lainnya yang bersarang di dadanya.

Seperti dikatakan Rasullulah dalam sebuah Hadits. “Hati itu ada empat, yaitu hati yang bersih, di dalamnya ada pelita yang bersinar. Maka, itulah hati orang mukmin. Hati yang hitam lagi terbalik, maka itu adalah hati orang kafir. Hati yang tertutup yang terikat tutupnya, maka itu adalah hati orang munafik, serta hati yang dilapis yang di dalamnya ada iman dan nifak.” (HR. Ahmad dan Thabrani).

Sementara hati yang kotor, tentunya mencerminkan perbuatan yang kotor pula. Inilah orang-orang kafir. Segala perbuatan yang dilakukannya selalu jelek dan bertentangan dengan perintah Allah. Hal ini terjadi karena cermin dari hati yang kotor itu. Akibatnya, mamantul kepada perbuatannya.

Alquran menyebutkan, hati mereka telah terkunci dengan kebenaran. Bagi mereka, dinasehati atau tidak, sama saja. Selalu yang dilakukan perbuatan buruk. Karena cermin hatinya telah terkunci dengan kotoran. “Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman. Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang sangat berat.” (QS. Al-Baqarah [2] : 6-7)

Sedangkan orang-orang munafik, di hati mereka terdapat penyakit. “Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyekitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka dusta. Dan bila dikatakan kepada mereka: “Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi. Mereka menjawab: “Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.” Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar.” (QS. Al-Baqarah [2] : 10-12).

Begitulah fenomena sebuah hati, yang merupakan cermin bagi setiap tindak-tanduk manusia. Bila cermin itu bening, maka yang memantul adalah perbuatan baik. Sebaliknya, bila hati itu kotor maka yang muncul adalah suara atau perbuatan jelak dan kemaksiatan.

Dengan demikian, ketika ada orang yang mengatakan ‘hati nurani adalah suara kebenaran,’ itu tidak selalu benar. Ini tergantung dari hati nurani siapa dahulu. Kalau hati nurani orang-orang yang beriman, itu memang suara kebenaran. Akan tetapi, kalau hati nurani orang kafir atau orang munafik, itu pasti adalah suara keburukan dan penipuan.

Karena itulah, bagi setiap orang beriman diperintahkan selalu menjaga kebeningan hatinya, yaitu dengan selalu menjalankan perintah Allah, baik yang wajib maupun yang sunnah. Dengan begitu, berarti ia senantaisa menjaga kebeningan hati. Sehingga cermin yang ada di hatinya selalu bening dan akan memunculkan perbuatan yang baik.

Kumpulan Doa Amalan

1.  Doa untuk pengantin baru

بَارَكَ اللهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِى خَيْرٍ

BAROKALLAHU LAKA WABAROKA ‘ALAIKA WAJAMA’A BAINAKUMA FI KHOIR

Semoga  Allah  memberikan barakah kepadamu (dalam suka dan duka) dan semoga anda berdua berkumpul dalam kebaikan.

2.  Doa untuk pengantin lelaki ketika  bertemu pertama kali dengan isterinya

اَللَّهُمَّ اِنِّي اَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَمَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّمَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ

ALLAHUMMA INNI AS-ALUKA KHOIROHAِ WAKHOIRO MA JABALTAHA ‘ALAIH. WA-AUDZUBIKA MIN SYARRIHA WA SYARRI MA JABALTAHA ‘ALAIH.

Wahai Allah, aku memohon kepadaMu kebaikan isteriku dan kebaikan yang telah Engkau berikan kepadanya dan aku berlindung kepadaMu dari keburukan isteriku dan kekurangan yang telah Engkau tetapkan padanya

3.  Doa bagi suami-istri untuk berhubungan badan

بِسْمِ اللَّهِ اَللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا

BISMILLAH, ALLAHUMMA JANNIBNASY SYAITHON, WAJANNIBISY SYAITHONMA ROZAQTANA

Dengan menyebut nama Allah. Wahai Allah, jauhkanlah kami dari syaitan dan jauhkanlah  rezeki yang  Engkau berikan  (anak kami) dari syaitan

4.  Doa khusus dibaca isteri setelah tidur dengan suami

كَيْفَ وَجَدْتَ اَهْلَكَ, بَارَكَ اللهُ لَكَ

KAIFA WAJADTA AHLAK, BAROKALLAHU LAK

Betapa engkau telah memenuhi (keperluan) isterimu. Semoga Allah memberi barakah kepadamu

5.  Doa ketika berhias

اَللَّهُمَّ كَمَاحَسَّنْتَ خَلْقِى فَحَسِّنْ خُلُقِى

ALLAHUMMA KAMA HASSANTA KHOLQI FAHASSIN KHULUQI

Wahai Allah, sebagaimana Engkau telah memperbaiki bentuk kejadianku maka perbaikilah akhlakku

6.  Doa mohon dikaruniai pasangan hidup dan keturunan yang menyenangkan hati

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّ يَّتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا

RABBANA HABLANA MIN AZWAJINA WADZURRIYYATINAQURROTA A’YUNIW WAJ’ALNA LILMUTTAQINA IMAMA

Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa  ( QS Al Furqan 25 :74 )

7.  Doa agar anak dan semua keturunan selalu menjalankan salat

رَبِّ اجْعَلْنِى مُقِيْمَ الصَّلاَةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِى

رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ

RABBIJ’ALNI MUQIMAS SHOLATI WAMIN DZURRIYYATI ROBBANA WATAQOBBAL DU’A’

Wahai Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan salat. Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku ini ( QS. Ibrahim 14: 40 )

8.  Doa untuk anak yang baru dilahirkan (Kalimah Tammah-untuk elakkan terkena Ain)

اُعِيْذُكَ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ, وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ.

U’IIDZUKA BIKALIMATILLAHIT TAMMATI MIN KULLI SYAITHONIW WAHAMMAH, WAMIN KULLI ‘AINIL LAMMAH

Aku mohonkan perlindungan (kepada Allah) untuk kamu (si bayi) dengan menyebut kalam Allah yang sempurna dari tiap-tiap godaan setan dan binatang berbisa serta dari setiap mata yang memandang rendah

Jika anak Perempuan (U’iidzuka …..)

Jika anak Perempuan (U’iidzuki …..)

9.  Doa ketika isteri akan melahirkan bayinya

Suami membaca doa berikut untuk isterinya:

  1. Ayat Kursi (Allahu lailaha illa huwal hayyul qoyyum….dst)
  2. Surat Al A’raf [7]:54 (Inna robbakum….dst)
  3. Surat Al ’Alaq [113]:1-5 (Qul a’udzu birobbil falaq….dst)
  4. Surat An Nas [114]: 1-6 (Qul a’udzu birobbinnas…dst)

10. Doa agar keluarga terhindar dari jeratan hutang dan kesewenang-wenangan orang

اَللَّهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَاَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَاَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَاَعُوْذُ بِكَ مِنَ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ

ALLAHUMMA INNI A’UDZUBIKA MINALHAMMI WALHAZANI WA-A’UDZUBIKA MINAL ‘AJZI WALKASALI WA-A’UDZUBIKA MINAL JUBNI WALBUKHLI WA-A’UDZUBIKA MIN GHOLABATID DAIN, WAQOHRIR RIJAL

Wahai Allah, aku berlindung kepada-Mu dari perasaan susah dan duka,  aku berlindung kepada-Mu dari sifat lemah dan malas, aku berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut dan kikir, serta aku berlindung kepada-Mu dari hutang yang tidak terbayar dan dari semua orang  yang sewenang-wenang

11. Doa mohon harta yang halal dan amal ibadah yang diterima Allah

اَللَّهُمَّ اِنِّي اَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاَ

ALLAHUMMA INNI AS-ALUKA  ‘ILMAN NAFI’AN,  WARIZQON THOYYIBAN WA’AMALAM MUTAQOBBALA

Wahai Allah, aku memohon kepadaMu ilmu yang bermanfaat dan rezeki yang baik serta ibadah yang Engkau terima

12. Doa mohon ketakwaan, kesehatan dan kekayaan harta dan hati

اَللَّهُمَّ اِنِّي اَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَي وَالْعَفَافَ وَالْغِنَي

ALLAHUMMA INNI AS-ALUKAL HUDA WATTUQO WAL ‘AFAFA WAL GHINA

Wahai Allah, sesungguhnya aku memohon padaMu petunjuk, ketakwaan, kesehatan dan kekayaan.

13. Doa agar diberi kemudahan mengembalikan hutang

اَللَّهُمَّ اكْفِنِى بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَاَغْنِنِى بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

ALLAHUMMAKFINI BIHALALIKA ‘AN HAROMIKA WA-AGHNINIBIFADL-LIKA ‘AMMAN SIWAK

Wahai Allah, cukupkanlah kebutuhanku dengan yang halal dan menjauhi yang haram, dan jadikanlah aku berkecukupan dengan karunia-Mu daripada selain Engkau

14. Doa agar dapat mengendalikan marah

اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ

A’UDZU BILLAHI MINASY SYAITHONIR ROJIM

Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk

15. Doa agar tidak terpancing emosi orang dan diberi kesabaran terhadap kezaliman orang

اَللَّهُمَّ اِنّيِ قَدْ وَهَبْتُ نَفْسِيْ وَعِرْضِيْ لَكَ

ALLAHUMMA INNI QOD WAHABTU NAFSI WA’IRDLI LAK

Wahai Allah sesungguhnya aku telah menyerahkan diri dan kehormatanku hanya kepadaMu

16. Doa  (juga ucapan terima kasih) untuk orang yang berbuat baik kepada kita

جَزَاكَ اللَّهُ خَيْرًا

JAZAKALLAHU KHOIRO

Semoga Allah memberi balasan yang lebih baik kepadamu

17. Doa untuk orang yang telah memberi sesuatu kepada kita

بَارَكَ اللهُ لَكَ فِى اَهْلِكَ وَمَالِكَ

BARAKALLAHU LAKA FI AHLIKA WAMALIK

Semoga barakah Allah tercurah untukmu dalam urusan keluarga dan hartamu

18. Doa agar diberi kekuatan lahir batin menghadapi cobaan hidup dan tidak terlena dengan gemerlap dunia serta lupa akhirat

اللهُمَّ أَقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَا يَحُوْلُ بِهِ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعَا صِيْكَ وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تَبْلُغُنَابِهِ جَنَّتَكَ وَمِنَ الْيَقِيْنِ مَا تُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مَصَائِبُ الدُّنْيَا. اللهُمَّ مَتَِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَاَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا وَاجْعَلُهُ الْوَارِثَ مِنَّا وَاجْعَلْ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ ظَلَمَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى مَنْ عَادَانَا وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِي دِيْنِنَا وَلاَ تَجْعَلِ الْدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا

ALLAHUMMA AQSIM LANA MIN KHOSY-YATIKA MA YAHULU BIHI BAINANA WABAINA MA’ASHIK, WAMIN THO’ATIKA MATABLUGHUNA BIHI JANNATAK, WAMINAL YAQINI MATUHAWWINU BIHI ‘ALAINA MASHOIBUD DUNYA, ALLAHUMMA MATTI’NA BIASMA-INA WAABSHORINA WAQUWWATINA MAAHYAITANA, WAJ’ALHUL WARITSA MINNA, WAJ’AL TSA’RONA‘ALA MAN DHOLAMANA, WANSHURNA ‘ALA MAN ‘ADANA, WALA TAJ’ALID DUNYA AKBARO HAMMINA WAMABLAGHO ‘ILMINA WALA TUSALLITH ‘ALAINA MAL LA YARHAMUNA

Wahai Allah, berikanlah kepada kami rasa takut kepadaMu yang bisa menjauhkan dari perbuatan maksiat kepadaMu, dan berilah kami rasa taat kepadaMu yang dapat memasukkan kami ke dalam surgaMu dan berikanlah kami keyakinan yang bisa membantu kami menghadapi cobaan. Wahai Allah, berikanlah kepada kami kebahagiaan melalui pendengaran, penglihatan dan kekuatan kami, selama kami masih hidup. Berikanlah semua itu kepada pewaris kami. Jadikanlah tuntutan atas kejahatan orang yang berbuat zalim kepada kami. Jangan jadikan musibah dalam keagamaan kami, jangan jadikan dunia sebagai tujuan utama kami dan puncak ilmu kami dan jangan kuasakan kepada kami orang yang tidak mengasihi kami

19. Doa keluar rumah

بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ وَلاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ

BISMILLAHI TAWAKKALTU ‘ALALLAH, WALA HAULA WALAQUWWATA ILLA BILLAH

Dengan menyebut nama Allah, aku berserah diri  kepada Allah. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah

20. Doa masuk rumah

بِسْمِ اللهِ وَلَجْنَا وَ بِسْمِ اللهِ خَرَجْنَا وَعَلَى اللهِ رَبَّنَا تَوَكَّلْنَا

BISMILLAHI WALAJNA, WABISMILLAHI KHOROJNA,WA’ALALLAHI ROBBANA TAWAKKALNA

Dengan nama Allah, kami masuk (rumah) dan dengan menyebut nama Allah kami  keluar, dan kepada Allah,  wahai Tuhan kami, kami berserah diri.

21. Doa untuk perjalanan menaiki  kendaraan darat dan udara

بِسْمِ اللهِ ×3 اَلْحَمْدُ ِللهِ  سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِيْنَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُوْنَ, اَلْحَمْدُ ِللهِ ×3 اَللهُ أَكْبَرُ ×3 سُبْحَانَكَ إِنِّي قَدْ ظَلَمْتُ نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

BISMILLAx 3 ALHAMDULILLAH, SUBHANAL LADZI SAKH-KHORO LANA HADZA WAMA KUNNA LAHU MUQRININ, WAINNAILA ROBBINA LAMUNQOLIBUN.  ALHAMDULILLAH x3,  ALLAHU AKBAR x3,  SUBHANAKA INNI QOD DHOLAMTU NAFSIFAGHFIRLI, FAINNAHU LA YAGHFIRUDZ DZUNUBA ILLA ANTA

Dengan menyebut nama Allah x3, segala puji bagi Allah, Maha Suci Allah yang telah menundukkan kendaraan ini, dan kami tidak bisa menaklukkannya. Dan sesungguhnya kami kepada Tuhan kami akan kembali. Segala puji bagi Allah x3, Allah Maha Besar x3, Maha Suci Engkau wahai Allah, sesungguhnya aku telah berlaku zalim pada diriku, karena itu ampunilah aku, karena sesungguhnya tidak  ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau.

22. Doa untuk menaiki kendaraan laut

بِسْمِ اللًّهِ مَجْرِ يهَا وَمُرْسَهَا اِنَّ رَبِّى لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ وَمَا قَدَرُوا اللهَ حَقَّ قَدْرِهِ وَاْلأَرْضُ جَمِيْعًا قَبْضَتُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَالسَّمواتُ مَطْوِيَّاتٌ بِيَمِيْنِهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُوْنَ

BISMILLAHI  MAJREHA WAMURSAHA INNA ROBBI LAGHOFURUR RAHIM. WAMA QODARULLAHA HAQQO QODRIH, WAL ARDLU JAMI’AN QOBDLOTUHU YAUMAL QIYAMATI WASSAMAWATU MATHWIYYATUM BIYAMINIH , SUBHANAHU WATA’ALA ‘AMMAYUSYRIKUN

Dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya. Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya padahal bumi seluruhnya dalam genggamanNya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kananNya. Maha Suci Tuhan dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan ( QS  Hud 11 : 41; QS Az Zumar 39 :67)

23. Doa ketika dalam perjalanan

اَللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ وَالْخَلِيفَةُ فِي اْلاَهْلِ اَللَّهُمَّ اصْحَبْنَا فِي سَفَرِنَا وَاخْلُفْنَا فِي أَهْلِنَا اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ الْمُنْقَلَبِ وَمِنَ الْحَوْرِ بَعْدَ الْكَوْنِ وَمِنْ دَعْوَةِ الْمَظْلُومِ وَمِنْ سُوْءِ الْمَنْظَرِ فِي الاَهْلِ وَالْمَالِ

ALLAHUMMA ANTAS SHO-HIBU FIS SAFAR, WAL KHOLIFATU FIL AHLI, ALLAHUMMAS-HABNA FI SAFARINA, WAKHLUFNA FIAHLINA, ALLAHUMMA INNI A’UDZUBIKA MIW WA’TSA-ISSAFAR, WAKA-ABATIL MUNQOLABI WAMINAL HAURI BA’DAL KAUN, WAMIN DA’WATIL MADHLUM, WAMIN SU-IL MANDHORI FIL AHLI WAL MAL

Wahai Allah, Engkaulah yang menemaniku dalam perjalanan dan yang memelihara keluargaku. Wahai Allah, temanilah kami dalam perjalanan ini, peliharalah keluarga kami. Wahai Allah, aku memohon perlindungan kepadaMuِِ dari hal-hal kepayahan perjalanan,  jeleknya waktu kembali, kekurangan setelah kecukupan,  dari doa orang yang teraniaya dan dari jeleknya pemandangan dalam keluarga dan harta.

24. Doa keluar rumah dan mohon tidak tertipu orang atau diperlakukan tidak baik

بِسّمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ اَللَّهُمَّ اِنِّي أَعُوْذُُ بِكَ أَنْ أَزِلَّ أَوْ اَُزَلَّ اَوْ اَضِلَّ أَوْ اَُضَلَّ أَوْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ اَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَيَّ

BISMILLAH, TAWKKALTU ‘ALALLAH, ALLAHUMMA INNI A’UDZU BIKA AN AZILLA AW UZALLA, AW ADLILLA AW UDLOLLA, AW ADHLIMA AW UDHLAMA AW AJHALA AW YUJHALA ‘ALAYYA

Dengan menyebut  nama Allah, aku berserah diri kepadaNya. Wahai Allah, aku berlindung kepadaMu dari berbuat kesalahan atau disalahkan, menyesatkan atau disesatkan, menganiaya atau dianiaya, meremehkan atau diremehkan.

25. Doa agar selamat dan terhindar dari kehabisan bekal dalam perjalanan

Bacalah lima surat pendek dalam Al Qur’an dimulai dengan membaca basmalah (Bismillahirrahmanirrahim) setiap membaca masing-masing surat, yaitu :

  1. Surat Al Kafirun ( Qul yaayyuhal kafirun …dst)
  2. Surat An Nashr ( Idzaja-a nashrullahi wal fath… dst)
  3. Surat Al Ikhlash ( Qul huwallahu ahad …dst)
  4. Surat Al ‘Alaq ( Qul a’udzu birobbil falaq….dst)
  5. Surat An Nas ( Qul a’udzu birobbinnas….dst)

26. Doa untuk menutup pertemuan, perbincangan dan sebagainya

SUBHANAKALLAHUMMA WABIHAMDIKA ASY-HADU AL-LAILAHA ILLA ANTA, ASTAGHFIRUKA WA-ATUBU ILAIK

Maha suci Engkau Wahai Allah, segala puji bagiMu. Aku bersaksi tiada Tuhan selain Engkau. Aku memohon ampunanMu dan aku bertaubat kepadaMu.

27. Doa ketika singgah di suatu tempat atau rumah

اَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّمَا خَلَقَ

A’UDZU BIKALIMATILLAHIT TAMMATI MIN SYARRI MA KHOLAQ

Aku berlindung diri dengan firman-firman Allah yang sempurna dari kejahatan (makhluk) yang telah diciptakannya.

28. Doa mohon memudahkan kematian

اَللَّهُمَّ اَعِنِّى عَلَى غَمَرَاتِ اْلمَوْتِ وَ سَكَرَاتِ اْلمَوْتِ

ALLAHUMMA A’INNI ‘ALA GHOMAROTIL MAUT, WA SAKAROTIL MAUT.

Wahai Allah,  tolonglah aku atas kesengsaraan dan penderitaan (menjelang) kematian.

29. Doa mohon perlindungan dari hati yang gersang, jiwa yang tidak pernah puas dan dari doa yang tertolak

اَللَّهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُ بِكَ مِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ وَمِنْ دُعَاءٍ لاَ يُسْمَعُ وَمِنْ نَفْسٍ لاَتَشْبَعُ وَمِنْ عِلْمٍ لاَيَنْفَعُ وَاَعُوْذُ بِكَ مِنْ هَؤُلاَءِ الاَرْبَعِ

ALLAHUMMA INNI A’UDZUBIKA MIN QOLBIN LA YAKHSYA’, WAMIN DU’A-IN LA YUSMA’,  WAMIN  NAFSIL LA TASYBA’, WAMIN ‘ILMIN LA YANFA’,    WA-A’UDZUBIKA MIN HA-ULA-IL ARBA’

Wahai Allah, aku berlindung kepadaMu dari hati yang tidak tunduk (kepadaMu), dari doa yang tidak didengar, dari jiwa yang tidak merasa puas, dan dari ilmu yang tidak bermanfaat. Aku berlindung kepadaMu dari keempat hal tersebut.

30. Doa mohon kemudahan dalam segala hal dan perlindungan Allah setiap saat

اَللَّهُمَّ لاَ تَكِلْنِى اِلَى نَفْسِى طَرْفَةَ عَيْنٍ وَاَصْلِحْ لِى شَأَنِى كُلَّهُ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ

ALLAHUMMA LA TAKILNI ILA NAFSI THORFATA ‘AIN, WA-ASHLIHLI SYA’NI KULLAH, LA ILAHA ILLA  ANTA

Wahai Allah, janganlah Engkau lepaskan perlindunganMu kepadaku sekejap matapun dan berikanlah kebaikan dalam semua urusanku. Tiada Tuhan selain Engkau.

31. Doa tidur

بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ َ أَحْياَ وَأَمُوْتُ

BISMIKALLAHUMMA AHYA WA-AMUT

Dengan menyebut nama-Mu, wahai Allah aku hidup dan mati

32. Doa sukar atau anak sukar tidur

اللّهُمَّ غََارَتِ النَُّّجُومُ وَهَدَأتِ الْعُيُونُ وَأَنتَ حَيٌّ قَيُّْومٌ لاَّ تَأْخُذُكَ سِنَةٌ وََّلاَ نَوْمٌ يَاحَيُّ يَاقَيُّْمُ أَهْدِيْ لَيْلِي وَأَنِمْ عَيْنِي

ALLAHUMMA GHAARATIN NUJUUMU WA HADA’ATIL ‘UYUUNU WA ANTA HAYYUN QAYYUUMUL LAA TA’KHUDZUKA SINATUW WA LAA NAUUM, YAA HAYYU YAA QAYYUUMU AHDI’LAILII, WA ANIM ‘AINII.
Artinya: “Ya Allah, bintang-bintang tenggelam dan semua mata tertidur lelap, sedangkan Engkau Maha hidup abadi lagi terus-menerus mengurus makhluk-Mu, Engkau tidak pernah mengantuk dan tidak pula tidur. Wahai Yang Maha hidup abadi lagi terus-menerus mengurus makhluk, tenangkanlah malamku dan pejamkanlah mataku.” (HR. Ibnu Sunni)

33. Doa ketika gelisah menjelang tidur karena ancaman kekerasan orang lain

اَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ غَضَبِهِ وَعِقَابِهِ وَشَرِّعِبَادِهِ وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِيْنِ وَاَنْ يَحْضُرُوْنِ.

A‘UDZU BIKALIMATILLAHIT TAMMATI MIN GHODHOBIHI WA’IQOBIHI WASYARRI ‘IBADIHI WAMIN HAMAZATISY SYAYATHIN WA-AYYAHDHURUN

Dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, aku berlindung dari murkaNya, dari siksaNya, dari kejahatan hambaNya serta dari gangguan setan dan kehadirannya.

34. Doa bangun tidur

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى اَحْيَانَا بَعْدَ مَا اَمَاتَنَا وَاِلَيْهِ النُّشُوْرُ

ALHAMDULILLAHIL LADZI AHYANA BA’DA MA AMATANA WA-ILAIHIN NUSYUR

Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah menidurkan kami, dan kepadaNya kami akan dikumpulkan.

35. Doa ketika mendapat sesuatu yang menyenangkan sesuai harapan

ALHAMDULILLAHIL LADZI BINI’MATIHI TATIMMUS SHOLIHAT

Segala puji bagi Allah, yang dengan nikmat dariNya sempurnalah semua kebajikan.

36. Doa ketika mendapat sesuatu yang tidak menyenangkan (tidak sesuai dengan harapan

ALHAMDULILLAHI ’ALA KULLI HAL

Segala puji bagi Allah atas semua keadaan.

37. Doa agar mati dalam keadaan Islam walaupun kematian tersebut datang saat tidur

اللهُمَّ أَسْلَمْتُ وَجْهِى اِلَيْكَ, وَفَوَّضْتُ اَمْرِىْ اِلَيْكَ وَاَلْجَأْتُ ظَهْرِىْ اِلَيْكَ رَغْبَةً وَرَهْبَةً اِلَيْكَ, لاَمَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ اِلاَّ اِلَيْكَ, آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِىْ اَنْزَلْتَ وَنَبِيِّكَ الَّذِىْ اَرْسَلْتَ

ALLAHUMMA ASLAMTU WAJHI ILAIK, WAFAWWADLTU AMRIILAIK, WA ALJA’TU DHOHRI ILAIK, ROGHBATAW WA ROHBATAN ILAIK. LA MALJA-A  WALA MANJA MINKA ILLA ILAIK. AMANTU BIKITABIKALLADZI ANZALTA WANABIYYIKALLADZI ARSALTA

Wahai Allah, aku menyerahkan diriku kepadaMu, menyerahkan urusanku kepadaMu, menyandarkan punggungku kepadaMu dengan harapan dan rasa takut kepadaMu. Tiada tempat perlindungan dan tempat penyelamatan dari siksa kecuali kepadaMu. Aku beriman kepada kitabMu yang telah Engkau turunkan, beriman (juga) kepada nabiMu yang telah Engkau utus.  

Dibaca menjelang tidur setelah berwudu,  tidur dalam posisi miring ke kanan  dan tidak bercakap-cakap lagi setelah membaca doa ini.

38. Doa  akan tidur agar kelak pada hari kiamat dipersilakan Allah memasuki syurga melalui pintu sebelah kanan

Bacalah surat Al Ikhlas ( Qul huwallahu ahad dst) 100 x menjelang tidur dan tidur dalam posisi miring ke kanan)

39. Doa ketika memakai pakaian

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى كَسَانِى هَذَا وَرَزَقَنِيْهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّى وَلاَ قُوَّةٍ.

ALHAMDULILLAHIL LADZI KASANI HADZA WAROZAQONIHI MIN GHOIRI HAULIN MINNI WALA QUWWAH

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan pakaian kepadaku dan telah memberikan rizki  tanpa daya dan kekuatan dariku.

40. Doa untuk memakai pakaian yang baru

اَللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ كَسَوْتَنِيْهِ اَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهِ وَخَيْرِمَا صُنِعَ لَهُ وَاَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهِ وَشَرِّمَا صُنِعَ لَهُ

ALLAHUMMA LAKAL HAMDU, ANTA KASAUTANIH, AS-ALUKA MIN KHOIRIHI WAKHOIRI MA SHUNI’A LAH., WA-A’UDZU BIKA MIN SYARRIHI WASYARRI MA SHUNI’A LAH

Wahai Allah, bagimu segala puji, Engkau yang telah memberikan pakaian  padaku. Aku mohon kepadaMu  kebaikan dari pakaian itu, dan kebaikan yang ditimbulkannya. Dan aku berlindung kepadaMu dari kejelekan pakaian itu, dan dari kejelekan yang ditimbulkannya.

41. Doa masuk Wad Hospital

بِسْمِ اللهِ) اَللَّهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ)

BISMILLAH, ALLAHUMMA INNI A’UDZU BIKA MINAL KHUBUTSI WALKHOBA-ITS

(Dengan menyebut nama Allah), wahai Allah, aku berlindung kepadaMu dari semua kotoran dan penyakit.

42. Doa keluar Wad Hospital

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى اَذْهَبَ عَنىٍّ الاَذَى وَعَافَانِى

ALHAMDULILLAHIL LADZI ADZHABA ‘ANNIL ADZA WA’AFANI

Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan penyakit dariku dan memberi kesehatan kepadaku.

Atau doa yang lebih singkat

غُفْـــــرَانَكَ

GHUFRONAK

(Wahai Allah, aku mohon) pengampunanMu.

43. Doa setelah wudu’

اَشْهَدُاَنْ لاَاِلَهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِى  مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ

ASYHADU ALLA ILAHA ILLALLAH, WAHDAHU LA SYARIKALAH, WA-ASYHADU ANNA MUHAMMADAN ‘ABDUHU WAROSULUH, ALLAHUMMAJ’ALNI MINATTAWWABIN  WAJ’ALNI MINAL MUTATHOHHIRIN

Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan kecuali Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba Allah dan rasulNya. Wahai Allah, jadikanlah aku termasuk mereka yang selalu bertobat  dan jadikanlah kami termasuk mereka yang selalu bersuci.

44. Doa masuk masjid

اَللَّهُمَّ اغْفِرْلِى ذُنُوْبِى وَافْتَحْ لِى اَبْوَابَ رَحْمَتِكَ

ALLAHUMMAGHFIRLI DZUNUBI WAFTAHLI ABWABA ROHMATIK

Wahai Allah, ampunilah segala dosaku dan bukakanlah pintu-pintu rahmatMu untukku

45. Doa keluar masjid

بِسْمِ اللهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ اَللَّهُمَّ اِنِّى اَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَِ

BISMILLAH, WASSHOLATU WASSALAMU ‘ALA RASULILLAH, ALLAHUMMA INNI AS-ALUKA MINFADL-LIK

Dengan menyebut nama Allah, salawat dan salam untuk rasulullah.Wahai Allah, aku mohon karuniaMu.

Atau doa yang lebih singkat :

ALLAHUMMA INNI AS-ALUKA MINFADL-LIK

Wahai Allah, aku mohon karuniaMu.

46. Doa mohon diberi cahaya Allah dalam hati, lidah, pendengaran dan penglihatan

اَللَّهُمَّ اجْعَلْ فِي قَلْبِي نُوْرًا وَ فِي لِسَانِي نُوْرًا وَاجْعَلْ فِي سَمْعِيْ نُوْرًا وَاجْعَلْ فيِ بَصَرِيْ نُوْرًا وَاجْعَلْ مِنْ خَلْفِي نُوْرًا وَمِنْ اَمَامِي نُوْرًا اَللَّهُمَّ أَعْطِنِي نُوْرًا.

ALLAHUMMAJ’AL FI QOLBI NUURON WAFI LISANI NUURON, WAJ’AL FISAM’I NUURON WAJ’AL FI BASHORI NUURON, WAJ’AL MIN KHOLFI NUURON, WAMIN AMAMI NUURON, ALLAHUMMA A’THINI NUURON

Wahai Allah, jadikanlah cahaya di dalam hatiku, cahaya di lisanku, cahaya di dalam pendengaranku, cahaya di dalam penglihatanku, jadikanlah dari belakangku cahaya, dan dari depanku cahaya, Wahai Allah, berilah aku pancaran cahaya.

Bisa dibaca kapan saja dan diutamakan dibaca setelah mendengar adzan dan berjalan menuju masjid.

47. Doa mohon ketenangan dan jalan keluar ketika menghadapi beberapa masalah

لاَاِلَهَ اِلاَّاَنْتَ سُبْحَانَكَ اِنِّى كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ.

LA-ILAHA ILLA ANTA SUBHANAKA INNI KUNTU MINADHDHOLIMIN

Tiada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau  Sesungguhnya aku termasuk orang-

orang yang zalim. ( QS Al Anbiya’ 21 :87 )

Doa ini dibaca oleh Nabi Yunus ketika ia diuji Allah berada dalam perut ikan. Allah kemudian mengeluarkannya dari perut ikan di tepi pantai.

48. Doa ketika menemui orang yang diduga akan melakukan kekerasan dan kesewenang-wenangan

اَللَّهُمَّ اِنَّا نَجْعَلُكَ فِى نُحُوْرِهِمْ  وَنَعُوْذُ ِبكَ  مِنْ شُرُوْرِهِمْ.

ALLAHUMMA INNA NAJ’ALUKA FI NUHURIHIM WANA’UDZUBIKA MIN SYURURIHIM

Wahai Allah, sesungguhnya kami jadikan Engkau di tenggorokan mereka, dan kami berlindung kepadaMu dari kejahatan mereka.

49. Doa menjenguk orang yang sakit

اَسْأَلُ اللهَ اْلعَظِيْمَ رَبَّ اْلعَرْشِ اْلعَظِيْمِ اَنْ يَشْفِيَكَ, اَللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ مُذْهِبَ اْلبَأْسِ اِشْفِ اَنْتَ الشَّافِى لاَشَافِىَ اِلاَّ اَنْتَ  شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا

AS-ALULLAHAL ‘ADHIM ROBBAL ‘ARSYIL ‘ADHIMAYYASYFIYAKA. ALLAHUMMA ROBBANNAS MUDZHIBAL BA’SI ISYFI ANTASY SYAFI LA SYAFIYA ILLA  ANTA, SYIFA-AL  LAYUGHODIRU SAQOMA

Aku memohon kepada Allah, Yang Maha Agung, Tuhan ‘arsy yang agung agar Allah memberi kesembuhan penyakitmu. Wahai Allah, Tuhan semua manusia dan penyembuh penyakit, berikanlah  ia kesembuhan. Engkau Maha Pemberi kesembuhan. Tiada yang dapat menyembuhkan melainkan Engkau, dengan kesembuhan yang tidak menyisakan rasa sakit lagi.

50. Doa untuk penyembuhan sakit diri sendiri

(بِسْمِ اللهِ (×3 ) اَعُوْذُ بِعِزَّةِ اللهِ  وَقُدْرَتِهِ  مِنْ شَرِّ مَا اَجِدُ وَاُحَاذِرُ (×7

BISMILLAH  x 3, A’UDZU BI’IZZATILLAHI WAQUDROTIHI MIN SYARRI MA AJIDU WA-UHADZIRU x 7.

Dengan menyebut nama Allah x 3. Aku Berlindung kepada Allah dengan keperkasaan dan kekuasaan-Nya dari penyakit yang  aku rasakan dan aku khawatirkan x7.

Doa ini dibaca sambil meletakkan tangan pada bahagian tubuh yang sakit.

51. Doa untuk orang yang sakit atau terkena sihir, dan gangguan makhluk halus

بِسْمِ اللهِ اُرْقِيْكَ مِنْ كُلِّ شَيْئٍ يُؤْذِيْكَ مِنْ كُلِّ نَفْسٍ اَوْعَيْنٍ حَاسِدٍ, اَللهُ يَشْفِيْكَ بِسْمِ اللهِ اُرْقِيْكَ

BISMILLAHI URQIK, MIN KULLI SYAI-IN YU’DZIK, MIN KULLI NAFSIN AW  ’AYNIN HASID, ALLAHU YASYFIK, BISMILLAHI URQIK

Dengan nama Allah, aku upayakan (doa) penyembuhan untukmu, dari segala sesuatu yang mengganggumu, dari kejahatan tiap-tiap diri, atau dari pandangan cepat orang yang dengki. Semoga Allah yang menyembuhkanmu, dengan nama Allah aku upayakan  (doa) penyembuhanmu

Doa ini diajarkan Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad ketika beliau sakit.

52. Doa untuk menjenguk keluarga yang sedang berduka karena kematian anggota keluarga

اَعْظَمَ اللهُ اَجْرَكَ وَاَحْسَنَ عَزَاءَ كَ وَغَفَرَ لِمَيِّتِكَ

A’DHOMALLAHU AJROKA WA-AHSANA ‘AZA-AKA WAGHOFARO LIMAYYITIK

Semoga Allah memberi pahala lebih banyak kepadamu, memberi hiburan yang lebih baik bagimu, dan mengampuni dosa orang yang telah mati   di antara (keluarga)mu.

53. Doa untuk orang yang telah wafat

Dibaca waktu salat jenazah atau di luar salat.

اللهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مَدْ خَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلابْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارً خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَاَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا مِنْ زَوْجِهِ وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَأَعِذْهُ مِنْ عَذََابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ

ALLAHUMMAGHFIR LAHU WARHAMHU WA’AFIHI WA’FU ‘ANHU WA-AKRIM NUZULAHU WAWASSI’ MADKHOLAHU WA-AGHSILHU BIL MA-I WAS-TSALJI WAL BAROD, WANAQQIHI MINAL KHOTHOYA KAMA YUNAQQOTS TSAUBUL ABYADHU MINADDANAS, WA-ABDILHU DARON KHOIRON MIN DARIH, WA-AHLAN KHOIRON MIN AHLIH, WAZAUJAN KHOIRON MIN ZAUJIH, WA-ADKHILHUL JANNAH, WA-A’IDZHU MIN ‘ADZABIL QOBRI WAMIN ‘ADZABINNAR. ALLAHUMMAGHFIR LIHAYYINA WAMAYYITINAWASHOGHIRINA WAKABIRINA, WADZAKARINA WAUNTSANA, WASYAHIDINAWAGHOIBINA, ALLAHUMMA MAN AHYAITAHU MINNA FA-AHYIHI ‘ALAL ISLAM, WAMAN TAWAFFAITAHU MINNA FATAWAFFAHU ‘ALAL IMAN. ALLAHUMMALA TAHRIMNA AJROHU WALA TAFTINNA BA’DAHU

Wahai Allah, ampunilah dia, sayangilah dia, berikan kebaikan kepadanya, ampunilah dosa-dosanya, muliakanlah kedudukannya, luaskanlah kuurnya, mandikanlah dengan air, salju dan kesejukan, bersihkanlah dia dari kesalahan-kesalahannya seperti baju putih yang dibersihkan dari kotoran dan gantilah untuknya tempat tinggal yang lebih baik dari tempat tinggalnya (di dunia), keluarganya lebih baik dari keluarganya (di dunia), dan isteri yang lebih baik dari isterinya (di dunia), masukkanlah dia ke dalam surga dan jauhkanlah dia dari siksa kubur dan siksa neraka.

Wahai Allah, ampunilah kami yang hidup dan wafat di antara kami, ampunilah yang kanak-kanak dan dewasa di antara kami, yang laki-laki dan perempuan, yang hadir dan yang tidak hadir. Wahai Allah, siapapun yang Engkau hidupkan di antara kami hidupkan kami dengan Islam, dan siapapun yang Engkau wafatkan di antara kami, wafatkan kami dengan membawa keimanan. Wahai Allah jangan Engkau jauhkan pahala untuk kami karenanya (mayit ini) dan jangan jadikan satupun bencana sepeninggalnya (mayit ini).

Atau doa yang paling singkat:

اللهُمَّ اغْفِرْ لَهُ

ALLAHUMMAGHFIR LAH

Wahai Allah ampunilah dia (mayit ini).

.

54. Doa ketika melihat iringan pengusung jenazah

لاَاِلَهَ اِلاَّاللهُ الْحَىُّ الَّذِى لاَ يَمُوْتُ

LA-ILAHA IL-LALLAHUL HAYYUL LADZI LA YAMUT

Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Hidup, Yang tidak akan mati.

55. Doa ketika ziarah kubur (memasuki tempat pemakaman)

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَ إِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لاَحِقُوْنَ ، 

ASSALAMU’ALAIKUM DARO QOUMIM MU’MININ, WAINNA INSYA-ALLAHU BIKUM LAHIQUN

Semoga Allah memberi keselamatan padamu wahai orang-orang mukmin penghuni kubur. Insya-Allah kami akan berjumpa dengan kamu sekalian.

56. Doa ketika mendengar petir

سُبْحَانَ الَّذِى يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلاَ ئِكَةُ مِنْ خِيْفَتِهِ

SUBHANAL LADZI YUSABBIHUR RO’DU BIHAMDIHI WALMALA-IKATU MIN KHIFATIH.

Maha Suci Allah, kepadaNya guruh bertasbih memujiNya (demikian pula) para malaikat karena takut kepadaNya.

57. Doa ketika hujan turun

اَللَّهُمَّ صَيِّْبًا نَافِعًا

ALLAHUMMA SHOYYIBAN NAFI’A

Wahai Allah, jadikanlah hujan ini bermanfaat

58. Doa selepas hujan berhenti 

مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللهِ وَرَحْمَتِهِ

MUTHIRNA BIFADLLILLAHI WAROHMATIH

Kami  telah diberi hujan sebagai rahmat Allah dan karuniaNya.

59. Doa sebelum makan

اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

ALLAHUMMA BARIK LANA FIMA ROZAQTANA WAQINA‘ADZABAN NAR

Wahai Allah, berkahilah apa yang telah Engkau anugerahkan kepada kami, dan jauhkanlah kami dari siksa neraka

60. Doa selesai makan

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى اَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مُسْلِمِيْنَ

ALHAMDULILLAHIL LADZI ATH‘AMANA WASAQONAWAJA’ALANA MUSLIMIN

Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan dan minum kepada kami serta telah menjadikan kami sebagai muslim.  

61. Doa berbuka puasa

اَللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ اَفْطَرْتُ ذَهَبَ الظَّمَاءُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ وَثَبَتَ اْلاَجْرُ اِنْ شَاءَ اللهُ

ALLAHUMMA LAKA SHUMTU WA’ALA RIZQIKA AFTHORTU DZAHABADH DHAMA-U WABTALLATIL ‘URUQ, WATSABATAL AJRU INSYA-ALLAH

Wahai Allah, untukMu aku berpuasa dan atas rizkiMu aku berbuka puasa. Telah sirnalah rasa haus dan basahlah kerongkonganku. Tetapkanlah pahala untukku jika Allah berkenan.

62. Doa untuk orang yang memberi hidangan makanan untuk kita

اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَهُمْ فِيْمَا رَزَقْتَهُمْ فَاغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ.

ALLAHUMMA BARIK LAHUM FIMA ROZAQTAHUM FAHGFIR LAHUM WARHAMHUM

Wahai Allah,  berikanlah barakah untuk rizki yang telah Engkau anugerahkan kepada mereka, maka ampunilah serta rahmatilah mereka.

63. Doa untuk orang yang memberi hidangan minuman untuk kita

اَللَّهُمَّ اَطْعِمْ مَنْ اَطْعَمَنِى وَاسْقِ مَنْ سَقَانِى, اَللَّهُمَّ اَمْتِعْهُ بِشَبَابِهِ, اَللَّهُمَّ جَمِّلْهُ.

ALLAHUMMA ATH’IM MAN ATH’AMANI WASQI MAN SAQONI,ALLAHUMMA AMTI’HU BISYABABIHI, ALLAHUMMA JAMMILHU

Wahai Allah, berilah makan kepada orang–orang yang telah memberi makan kepadaku dan berilah minum kepada orang yang telah memberi minum kepadaku.Wahai Allah, berilah dia kesenangan masa mudanya. Wahai Allah, jadikan indah wajahnya.

64. Doa mohon kemudahan ketika menghadapi persoalan rumit

اللهُمَّ لاَ سَهْلَ اِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَاَنْتَ اِذَا شِئْتَ تَجْعَلُ الْحُزْنَ الصَّعْبَ سَهْلاً

ALLAHUMMA LA SAHLA ILLA MA JA’ALTAHU SAHLA, WA ANTA IDZA SYI’TA TAJ’ALUL HUZNAS SHO’BA SAHLA.

Wahai Allah, tiadalah suatu urusan itu mudah kecuali Engkaulah yang menjadikannya mudah, dan apabila Engkau berkehendak, Engkau akan menjadikan kesedihan dan kesulitan  menjadi persoalan yang mudah.

65. Doa dijauhkan dari bencana dan penghinaan dari orang yang membenci

اَللَّهُمَّ اِنَّا نَعُوْذُبِكَ مِنْ جَهْدِ الْبَلاَءِ وَدَرْكِ الشِّقَاءْ وَسُوْءِ الْقَضَاءِ وَشَمَاتَةِ اْلاَعْدَاءِ

ALLAHUMMA INNA NA’UDZUBIKA MIN JAHDIL BALA’ WADARKIS SYIQO’WASUIL QODHO’ WA SYAMATATIL A’DA’

Wahai Allah, kami berlindung kepadaMu dari bencana yang berat, kehinaan, nasib yang buruk dan penghinaan dari orang yang memusuhi (kami).

66. Doa selesai membaca atau mendengar adzan

اَللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ اَتِ مُحَمَّدًانِ الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًانِ الَّذِي وَعَدْتَهُ

ALLAHUMMA ROBBA HADZIHID DA’WATIT TAMMAH, WASSHOLATIL QO-IMAH, ATI MUHAMMADANIL WASHILATA WAL FADLILAH, WAB’ATSHU MAQOMAM MAHMUDANIL LADZIWA’ADTAH

Wahai Allah, Tuhan yang mempunyai seruan yang sempurna dan salat yang ditegakkan. Berikanlah kepada Muhammad kedudukan dan keutamaan yang tinggi, bangkitkan ia di tempat yang terpuji sebagaimana telah Engkau janjikan.

67. Doa terbaik untuk memohon ampunan Allah (sayyidul istighfar)

اَللَّهُمَّ اَنْتَ رَبِّى . لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ . خَلَقْتَنِى وَاَنَا عَبْدُكَ .  وَاَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَااسْتَطَعْتُ . اَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ .  اَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَىَّ .  وَاَبُوْءُ بِذَنْبِى فَاغْفِرْلِى  فَاِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلاَّ اَنْتَ.

ALLAHUMMA ANTA ROBBILA ILAHA ILLA ANTA. KHOLAQTANIWA ANA ‘ABDUKA. WA ANA ALA ‘AHDIKA WA WA’DIKA MASTATHO’TU.  A’UDZU BIKA MIN SYARRI MA SHANA’TU, ABU’U LAKA BINI’MATIKA ‘ALAYYA. WA ABU’U BIDZANBI.  FAGHFIRLIFAINNAHU LA YAGHFIRUDZ DZUNUBA ILLA ANTA.

Wahai Allah Engkau Tuhanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau telah menciptakan aku. Saya hambaMu, dan saya akan selalu mengikuti perintahMu serta mengharap janjiMu sekuat tenagaku. Saya mohon perlindungan dari keburukan yang telah saya perbuat. Saya mengakui kenikmatan-kenikmatan yang Engkau anugerahkan kepadaku, dan saya mengakui dosa-dosaku, karena itu ampunilah dosa-dosaku, karena tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau.

Siapapun yang membaca doa ini pagi hari dan mati pada hari itu atau membaca malam hari dan mati pada malam itu ia dijanjikan Allah untuk masuk surgaNya.

68. Ayat Penggerak atau Pendinding Diri 

بِسْمِ اللهِ الَّذِى لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى اْلاَرْضِ وَلاَفِى السَّمَاءِ وَهُوَالسَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ   × 3

BISMILLAHILLADZI LA YADLURRU MA’ASMIHI SYAIUN FIL ARDLI WALAFISSAMA-I WAHUWASSAMI’UL ‘ALIMX 3

Dengan menyebut nama Allah yang segala sesuatu di langit dan di bumi tidak akan berbahaya karena namaNya. Dialah Yang  Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.

Mengamalkan doa diatas tiga (3) kali pagi dan tiga (3) kali diwaktu petang, dengan izin Allah terhindar dari musibah sepanjang hari tersebut.

Selain itu juga, sebelum memulakan sesuatu perjalanan atau pekerjaan, (sebagai contoh masuk hutan, pergi berburu atau perjalanan ke tempat yang jauh samada baru atau yang biasa pergi) eloklah dibaca doa ini sebanyak tujuh (7) kali dan sekiranya ada gangguan sebagai contoh telefon berbunyi, gangguan dari anak-anak ataupun mungkin bacaan tersekat-sekat, adalah dinasihatkan supaya kita berehat dahulu dan kemudian diulangi semula bacaan doa tersebut dengan lancar sebanyak tujuh kali barulah boleh dimulakan perjalanan atau sesuatu pekerjaan tersebut.

Wanita hamil, anak kecil, remaja Palestin maut dibedil Israel

epa04973629 Palestinian father Yehiya Hassan (R) cries near the bodies his two years old daughter Rahaf Hassan (C) and his five-months pregnant wife Noor Hassan (L) during their funeral in the central Gaza Strip, 11 October 2015. An Israeli airstrike in the northern Gaza Strip killed a Palestinian woman who was five-months pregnant and her 2-year-old daughter. Four other members of the woman's family were injured when their home collapsed in Gaza City's Zaytoon neighbourhood, Gaza Health Ministry spokesman Ashraf al-Qedra said. The Israeli military said it targeted two weapons workshops after Palestinian militants launched a missile at the southern Israeli coastal city of Ashkelon, which was intercepted by the Iron Dome defence system.  EPA/MOHAMMED SABER
Palestinian father Yehiya Hassan (R) cries near the bodies his two years old daughter Rahaf Hassan (C) and his five-months pregnant wife Noor Hassan (L) during their funeral in the central Gaza Strip, 11 October 2015. An Israeli airstrike in the northern Gaza Strip killed a Palestinian woman who was five-months pregnant and her 2-year-old daughter. Four other members of the woman’s family were injured when their home collapsed in Gaza City’s Zaytoon neighbourhood, Gaza Health Ministry spokesman Ashraf al-Qedra said. The Israeli military said it targeted two weapons workshops after Palestinian militants launched a missile at the southern Israeli coastal city of Ashkelon, which was intercepted by the Iron Dome defence system. EPA/MOHAMMED SABER

BAITULMAQDIS: Seorang remaja Palestin ditembak mati di Tebing Barat manakala serangan udara Israel membunuh seorang wanita hamil dan anak kecilnya di Gaza semalam, ketika kekacauan berkemungkinan bertukar menjadi intifada.

Empat warga Israel juga cedera berhampiran satu keramaian ‘kibbutz’, selepas 10 hari pertempuran antara pasukan keselamatan Israel dan rakyat Palestin di Tebing Barat yang diduduki serta Baitulmaqdis Timur yang dirampas selain siri serangan tikaman terhadap warga Yahudi.

Hamas sudah menyifatkan peningkatan keganasan antara tentera Israel dan rakyat Palestin sebagai intifada dan menggesa ditingkatkan lagi penentangan.

Serangan udara yang dilancarkan selepas dua roket ditembak ke Israel pula memusnahkan sebuah rumah di utara Gaza, menyebabkan Nur Hassan, 30, dan anak kecilnya, Rahaf, 2, terbunuh.

Seorang jurucakap Hamas, Sami Abu Zuhri, berkata tindakan itu “menunjukkan keinginan pihak yang menduduki untuk meningkatkan pertempuran.”

“Kami memberi amaran kepada pihak yang menduduki wilayah kami supaya tidak bertindak bodoh,” katanya.

Israel menyatakan ia menyasarkan kemudahan membuat senjata pihak Hamas.

Tentera Israel juga menembak mati seorang remaja Palestin yang dikenali sebagai Ahmad Sharake, 13, semasa pertempuran di bandar Ramallah di Tebing Barat. – AFP
Sumber: Berita Harian

Jackie Chan masuk Islam?

Jackie Chan masuk Islam?

KECOH sebentar di laman sosial apabila gambar Jackie Chan memakai ‘kandura’ (pakaian tradisi Arab) tersebar dan dikatakan telah memeluk Islam.

Jackie Chan didakwa bertukar nama kepada Abdullah Chan dan gambar tersebut diambil ketika pulang mengerjakan haji.

Hakikatnya, bintang filem aksi tersebut hanya menjalani penggambaran filem terbarunya, Kung Fu Yoga di Dubai.

Foto yang tersebar itu pula diambil peminat semasa Chan berada di litar perlumbaan unta, Al Namoos.

Menurut laporan Whatson.ae, Kung Fu Yoga juga menampilkan bintang Bollywood, Katrina Kaif dan Sonu Sood.

Filem tersebut dijadualkan untuk ditayangkan pada tahun hadapan. – Sinar Harian

Letupan di Turki, 30 maut

Letupan di Turki, 30 maut

ANKARA – TURKI. Sekurang-kurangnya 30 terbunuh dalam kejadian letupan berkembar di persimpangan jalan di tengah ibu negara Turki, semalam.

Kementerian Dalam Negeri memaklumkan insiden itu berlaku pada jam 10.04 pagi (waktu tempatan) di luar stesen kereta api utama di Ankara, di mana sekumpulan penunjuk perasaan antikerajaan sedang mengadakan protes aman.

“Kira-kira 126 mangsa turut cedera dalam kejadian itu dan angka kematian dijangka meningkat. Kami sedang menyiasat untuk melihat kemungkinan sama ada ia ada kaitan dengan serangan pengganas.

“Hasil siasatan tersebut akan didedahkan kepada umum secepat mungkin,” kata jurucakapnya kepada AFP.

Difahamkan, parti pro-Kurdish, parti Demokratik Rakyat (HDP) adalah antara peserta kumpulan protes tersebut dan kejadian menggemparkan itu memaksa mereka membatalkan kesemua perhimpunan sempena pilihan raya umum pada bulan depan.

Susulan daripada kejadian itu, Perdana Menteri, Ahmet Davutoglu segera memanggil mesyuarat tergempar bersama pasukan keselamatan. -SinarHarian

Keganasan merebak di Gaza

Keganasan merebak di Gaza

GENTING GAZA – PALESTIN.Keganasan didakwa merebak ke wilayah Gaza selepas tentera Israel menembak mati enam penduduk Palestin yang menyertai protes sebagai membantah tindakan pelampau Yahudi menikam empat lelaki Arab hingga mati di bandar Dimona.

Saksi memberitahu rejim Zionis bertindak melepaskan tembakan rambang sejurus kumpulan penunjuk perasaan tersebut menghampiri sempadan Israel dan turut mencederakan 50 mangsa.

Susulan daripada itu, pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh memberi amaran keganasan di utara dijangka mencetuskan gelombang Intifada baharu di Palestin.

Dalam kejadian berasingan di Ramallah, seorang pembaling batu cedera selepas dirempuh jip tentera Israel.

Sementara itu, Kementerian Kesihatan melaporkan kira-kira 14 penduduk Palestin terbunuh manakala 1,000 lagi cedera dalam beberapa siri pertempuran di Genting Gaza dan Tebing Barat sejak awal bulan lalu. – Sinarharian

Doakan Keselamatan dan Kemenangan Saudara kita

Tembak: Sudah sampai masanya laksana hudud

Tembak: Sudah sampai masa laksanakan hudud

KUALA TERENGGANU – Kerajaan negeri dicadang mengguna pakai undang-undang hudud, kisas dan takzir yag telah diluluskan ketika zaman pentadbiran Pas.

Pengerusi Lajnah Dakwah Pas Terengganu, Azman Shapawi Abdul Rani mencadangkan perkara itu ketika mengulas kejadian tembak pada jarak dekat terhadap bekas Adun Alor Limbat, Alias Abdullah, Jumaat lalu.

Menurutnya, kejadian tembakan bukanlah pertama kali berlaku di negeri ini dan membuktikan undang-undang sedia ada tidak mendatangkan ketakutan sehingga jenayah tersebut seolah-olah boleh dilakukan sewenang-wenangnya.

“Kita harap kerajaan buka balik undang-undang yang telah diluluskan Sultan Terengganu berkaitan hudud, kisas dan takzir. Undang-undang ini hanya tinggal untuk dilaksanakan sahaja.

“Kita letak keyakinan kalau hukuman ini dilaksanakan, perkara sebegini tidak akan berlaku kerana hukumannya berat. Kalau berlaku pun ia terlalu ganjil.

“Isu tembak semakin menjadi-jadi seolah-olah penjenayah tidak takut sebab mereka tahu boleh lepas diri. Undang-undang yang ada tidak sekuat hudud dan kisas,” katanya.

Bekas Adun Alur Limbat, Marang, Alias Abdullah maut ditembak di kediamannya di Kampung Alur Limbat, Marang selepas solat Jumaat di hadapan rumahnya.

Sementara itu, Azman turut mengucapkan takziah kepada keluarga Allahyarham Alias dan menyifatkan kejadian itu mengejutkan.

Jelasnya, keadaan ini turut mendatangkan keresahan bukan hanya kepada rakyat tetapi ahli-ahli politik.

“Kita juga sedih dengan apa yang berlaku apatah lagi beliau juga mempunyai sumbangan kepada negeri ketika ketika menjadi Adun,” katanya.

sumber:sinarharian

MUSH’AB BIN UMAIR (DUTA ISLAM PERTAMA & BAPAK TAUCHID)

Mush’ab bin Umair salah seorang di antara para shahabat Nabi. Alangkah baiknya jika kita memulai kisah dengan pribadi­nya: Seorang remaja Quraisy terkemuka, seorang yang paling ganteng dan tampan, penuh dengan jiwa dan semangat kepe­mudaan.

Para muarrikh dan ahli riwayat melukiskan semangat kepe­mudaannya dengan kalimat: “Seorang warga kota Mekah yang mempunyai nama paling harum”.

Ia lahir dan dibesarkan dalam kesenangan, dan tumbuh dalam lingkungannya. Mungkin tak seorang pun di antara anak-anak muda Mekah yang beruntung dimanjakan oleh kedua orang tuanya demikian rupa sebagai yang dialami Mush’ab bin Umair.

Mungkinkah kiranya anak muda yang serba kecukupan, biasa hidup mewah dan manja, menjadi buah-bibir gadis-gadis Mekah dan menjadi bintang di tempat-tempat pertemuan, akan meningkat sedemikian rupa hingga menjadi buah ceritera tentang keimanan, menjadi tamsil dalam semangat kepahlawanan?

Sungguh, suatu riwayat penuh pesona, riwayat Mush’ab bin Umair atau “Mush’ab yang baik”, sebagai biasa digelarkan oleh Kaum Muslimin. Ia salah satu di antara pribadi-pribadi Muslimin yang ditempa oleh Islam dan dididik oleh Muhammad saw.

Tetapi corak pribadi manakah … ?

Sungguh, kisah hidupnya menjadi kebanggaan bagi kemanaiaan umumnya.

Suatu hari anak muda ini mendengar berita yang telah ter­sebar luas di kalangan warga Mekah mengenai Muhammad al-Amin . . . Muhammad saw., yang mengatakan bahwa dirinya telah diutus Allah sebagai pembawa berita suka maupun duka, sebagai da’i yang mengajak ummat beribadat kepada Allah Yang Maha Esa.

Sementara perhatian warga Mekah terpusat pada berita itu, dan tiada yang menjadi bush pembicaraan mereka kecuali tentang Rasulullah saw. serta Agama yang dibawanya, maka anak muda yang manja ini paling banyak mendengar berita itu. Karma walaupun usianya masih belia, tetapi ia menjadi bunga majlis tempat-tempat pertemuan yang selalu diharapkan kehadirannya oleh para anggota dan teman-temannya. Gayanya yang tampan dan otaknya yang cerdas merupakan keistimewaan Ibnu Umair, menjadi daya pemikat dan pembuka jalan pemecahan masalah.

Di antara berita yang didengarnya ialah bahwa Rasulullah bersama pengikutnya biasa mengadakan pertemuan di suatu tempat yang terhindar jauh dari gangguan gerombolan Quraisy dan ancaman-ancamannya, yaitu di bukit Shafa di rumah Arqam bin Abil Arqam.

Keraguannya tiada berjalan lama, hanya sebentar waktu ia menunggu, maka pada suatu senja didorong oleh kerinduannya pergilah ia ke rumah Arqam menyertai rombongan itu. Di tempat itu Rasulullah saw. sering berkumpul dengan para shahabatnya, tempat mengajarnya ayat-ayat al-Quran dan membawa mereka shalat beribadat kepada Allah Yang Maha Akbar.

Baru saja Mush’ab mengambil tempat duduknya, ayat-ayat al-Quran mulai mengalir dari kalbu Rasulullah bergema melalui kedua bibirnya dan sampai ke telinga, meresap di hati para pendengar. Di senja itu Mush’ab pun terpesona oleh untaian kalimat Rasulullah yang tepat menemui sasaran pada kalbunya.

Hampir saja anak muda itu terangkat dari tempat duduknya karena rasa haru, dan serasa terbang ia karena gembira. Tetapi Rasulullah mengulurkan tangannya yang penuh berkat dan kasih sayang dan mengurut dada pemuda yang sedang pangsbergejolak, hingga tiba-tiba menjadi sebuah lubuk hati yang

tenang dan damai, tak obah bagai lautan yang teduh dan dalam. Pemuda yang telah Islam dan Iman itu nampak telah memiliki ilmu dan hikmah yang luas — berlipat ganda dari ukuran usia­nya — dan mempunyai kepekatan hati yang mampu merubah jalan sejarah . . .!

Tetapi di kota Mekah tiada rahasia yang tersembunyi, apalagi dalam suasana seperti itu. Mata kaum Quraisy berkeliaran di mana-mana mengikuti setiap langkah dan menyelusuri setiap jejak.

Kebetulan seorang yang bernama Usman bin Thalhah melihat Mush’ab memasuki rumah Arqam secara sembunyi. Kemudian pada hari yang lain dilihatnya pula ia shalat seperti Muhammad saw. Secepat Hat ia mendapatkan ibu Mush’ab dan melaporkan berita yang dijamin kebenarannya.

Berdirilah Mush’ab di hadapan ibu dan keluarganya serta para pembesar Mekah yang berkumpul di rumahnya. Dengan hati yang yakin dan pasti dibacakannya ayat-ayat al-Quran yang disampaikan Rasulullah untuk mencuci hati nurani mereka, mengisinya dengan hikmah dan kemuliaan, kejujuran dan ke­taqwaan.

Ketika sang ibu hendak membungkam mulut puteranya dengan tamparan keras, tiba-tiba tangan yang terulur bagai anak panah itu surut dan jatuh terkulai — demi melihat nur atau cahaya yang membuat wajah yang telah berseri cemerlang itu kian berwibawa dan patut diindahkan — menimbulkan suatu ketenangan yang mendorong dihentikannya tindakan.

Karena rasa keibuannya, ibunda Mush’ab terhindar memukul dan menyakiti puteranya, tetapi tak dapat menahan diri dari tuntutan bela berhala-berhalanya dengan jalan lain. Dibawalah puteranya itu ke suatu tempat terpencil di rumahnya, laludikurung dan dipenjarakannya amat rapat.

Demikianlah beberapa lama Mush’ab tinggal dalam kurungan sampai saat beberapa orang Muslimin hijrah ke Habsyi. Men­dengar berita hijrah ini Mush’ab pun mencari muslihat, dan berhasil mengelabui ibu dan penjaga-penjaganya, lalu pergi ke Habsyi melindungkan diri. Ia tinggal di sana bersama saudara­ saudaranya kaum Muhajirin, lalu pulang ke Mekah. Kemudian ia pergi lagi hijrah kedua kalinya bersama para shahabat atas titah Rasulullah dan karena  taat kepadanya.

Baik di Habsyi ataupun di Mekah, ujian dan penderitaan yang harus dilalui Mush’ab di tiap saat dan tempat kian meningkat. la telah selesai dan berhasil menempa corak kehidupannya menurut pola yang modelnya telah dicontohkan Muhammad saw. Ia merasa puas bahwa kehidupannya telah layak untuk dipersembahkan bagi pengurbanan terhadap Penciptanya Yang Maha Tinggi, Tuhannya Yang Maha Akbar …

Pada suatu hari ia tampil di hadapan beberapa orang Mus­limin yang sedang duduk sekeliling Rasulullah saw. Demi me­mandang Mush’ab, mereka sama menundukkan kepala dan memejamkan mata, sementara beberapa orang matanya basah karena duka. Mereka melihat Mush’ab memakai jubah usang yang bertambal-tambal, padahal belum lagi hilang dari ingatan mereka — pakaiannya sebelum masuk Islam — tak obahnya bagaikan kembang di taman, berwarna warni dan menghamburkan bau yang wangi.

Adapun Rasulullah, menatapnya dengan pandangan penuh arti, disertai cinta kasih dan syukur dalam hati, pada kedua bibirnya tersungging senyuman mulia, seraya bersabda:

Dahulu saya lihat Mush’ab ini tak ada yang mengimbangi dalam memperoleh kesenangan dari orang tuanya, ke­mudian ditinggalkannya semua itu demi cintanya kepada Allah dan Rasul-Nya.

Semenjak ibunya merasa putus asa untuk mengembalikan Mush’ab kepada agama yang lama, ia telah menghentikan segala pemberian yang biasa dilimpahkan kepadanya, bahkan ia tak sudi nasinya dimakan orang yang telah mengingkari berhala dan patut beroleh kutukan daripadanya, walau anak kandungnya sendiri.

Akhir pertemuan Mush’ab dengan ibunya, ketika perempuan itu hendak mencoba mengurungnya lagi sewaktu ia pulang dari Habsyi. Ia pun bersumpah dan menyatakan tekadnya untuk membunuh orang-orang suruhan ibunya bile rencana itu dilaku­kan. Karena sang ibu telah mengetahui kebulatan tekad putera­nya yang telah mengambil satu keputusan, tak ada jalan lain baginya kecuali melepasnya dengan cucuran air mata, sementara Mush’ab mengucapkan selamat berpisah dengan menangis pula.

Saat perpisahan itu menggambarkan kepada kita kegigihan luar biasa dalam kekafiran fihak ibu, sebaliknya kebulatan tekad yang lebih besar dalam mempertahankan keimanan dari fihak anak. Ketika sang ibu mengusirnya dari rumah sambil berkata: “Pergilah sesuka hatimu! Aku bukan ibumu lagi”. Maka Mush’ab pun menghampiti ibunya sambil berkata: “Wahai bunda! Telah anakanda sampaikan nasihat kepada bunda, dan anakanda menaruh kasihan kepada bunda. Karena itu saksikan­lah bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya”.

Dengan murka dan naik darah ibunya menyahut: “Demi bintang! Sekali-kali aku takkan masuk ke dalam Agamamu itu. Otakku bisa jadi rusak, dan buah pikiranku takkan diindahkan orang lagi”.

Demikian Mush’ab meninggalkari kemewahan dan kesenangan yang dialaminya selama itu, dan memilih hidup miskin dan sengsara. Pemuda ganteng dan perlente itu, kini telah menjadi seorang melarat dengan pakaiannya yang kasar dan usang, sehari makan dan beberapa hari menderita lapar.

Tapi jiwanya yang telah dihiasi dengan ‘aqidah suci dan cemerlang berkat sepuhan Nur Ilahi, telah merubah dirinya menjadi seorang manusia lain, yaitu manusia yang dihormati, penuh wibawa dan disegani …

Suatu saat Mush’ab dipilih Rasulullah untuk melakukan suatu tugas maha penting saat itu. Ia menjadi duta atau utusan Rasul ke Madinah untuk mengajarkan seluk beluk Agama kepada orang-orang Anshar yang telah beriman dan bai’at kepada Rasul­ullah di bukit ‘Aqabah. Di samping itu mengajak orang-orang lain untuk menganut Agama Allah, serta mempersiapkan kota Madinah untuk menyambut hijratul Rasul sebagai peristiwa besar.

Sebenarnya di kalangan shahabat ketika itu masih banyak yang lebih tua, lebih berpengaruh dan lebih dekat hubungan kekeluargaannya dengan Rasulullah daripada Mush’ab. Tetapi Rasulullah rnenjatuhkan pilihannya kepada “Mush’ab yang baik”. Dan bukan tidak menyadari sepenuhnya bahwa beliau telah memikulkan tugas amat penting ke atas pundak pemuda itu, dan menyerahkan kepadanya tanggung jawab nasib Agama Islam di kota Madinah, suatu kota yang tak lama lagi akan menjadi kota tepatan atau kota hijrah, pusat para da’i dan da’wah, tempat berhimpunnya penyebar Agama dan pembela al-Islam.

Mush’ab memikul amanat itu dengan bekal karunia Allah kepadanya, berupa fikiran yang cerdas dan budi yang luhur. Dengan sifat zuhud, kejujuran dan kesungguhan hati, ia berhasil melunakkan dan menawan hati penduduk Madinah hingga mereka berduyun-duyun masuk Islam

Sesampainya di Madinah, didapatinya Kaum Muslimin di sana tidak lebih dari dua betas orang, yakni hanya orang-orang yang telah bai’at di bukit ‘Aqabah. Tetapi tiada sampai beberapa bulan kemudian, meningkatlah orang yang sama-sama memenuhi panggilan Allah dan Rasul-Nya.

Pada musim haji berikutnya dari perjanjian ‘Aqabah, Kaum Muslimin Madinah mengirim perutusan yang mewakili mereka menemui Nabi. Dan perutusan itu dipimpin oleh guru mereka, oleh duta yang dikirim Nabi kepada mereka, yaitu Mush’ab bin Umair.

Dengan tindakannya yang tepat dan bijaksana, Mush’ab bin Umair telah membuktikan bahwa pilihan Rasulullah saw.atas dirinya itu tepat. Ia memahami tugas dengan sepenuhnya, hingga tak terlanjur melampaui batas yang telah ditetapkan. Ia sadar bahwa tugasnya adalah menyeru kepada Allah, me­nyampaikan berita gembira lahirnya suatu Agama yang mengajak manusia mencapai hidayah Allah, membimbing mereka ke jalan yang lurus. Akhlaqnya mengikuti pola hidup Rasulullah yang diimaninya, yang mengemban kewajiban hanya menyampaikan belaka……

Di Madinah Mush’ab tinggal sebagai tamu di rumah As’ad bin Zararah. Dengan didampingi As’ad, ia pergi mengunjungi kabilah-kabilah, rumah-rumah dan tempat-tempat perternuan, untuk membacakan ayat-ayat Kitab Suci dan Allah, menyampaikan kalimattullah “bahwa Allah Tuhan Maha Esa” secara hati-hati.

Pernah ia menghadapi beberapa peristiwa yang mengancam keselamatan diri serta shahabatnya, yang nyaris celaka kalau tidak karena keeerdasan akal dan kebesaran jiwanya. Suatu hari, ketika ia sedang memberikan petuah kepada orang-orang, tiba ­tiba disergap Usaid bin Hudlair kepada suku kabilah Abdul Asyhal di Madinah. Usaid menodong Mush’ab dengan menyen‑

takkan lembingnya. Bukan main marah dan murkanya Usaid, menyaksikan Mush’ab yang dianggap akan mengacau dan me­nyelewengkan anak buahnya dari agama mereka, serta me­ngemukakan Tuhan Yang Maha Esa yang belum pernah mereka kenal dan dengar sebelum itu. Padahal menurut anggapan Usaid, tuhan-tuhan mereka yang bersimpuh lena di tempatnya masing‑ masing mudah dihubungi secara kongkrit. Jika seseorang me­merlukan salah satu di antaranya, tentulah ia akan mengetahui tempatnya dan segera pergi mengunjunginya untuk memaparkan kesulitan serta menyampaikan permohonan . . . . Demikianlah yang tergambar dan terbayang dalam fikiran suku Abdul Asyhal. Tetapi Tuhannya Muhammad saw. — yang diserukan beribadah kepada-Nya — oleh utusan yang datang kepada mereka itu, tiadalah yang mengetahui tempat-Nya dan tak seorang pun yang dapat melihat-Nya.

Demi dilihat kedatangan Usaid bin Hudlair yang murka bagaikan api sedang berkobar kepada orang-orang Islam yang duduk bersama Mush’ab, mereka pun merasa kecut dan takut. Tetapi “Mush’ab yang baik” tetap tinggal tenang dengan air muka yang tidak berubah.

Bagaikan singa hendak menerkam, Usaid berdiri di depan Mush’ab dan As’ad bin Zararah, bentaknya: “Apa maksud kalian datang ke kampung kami ini, apakah hendak membodohi rakyat kecil kami? Tinggalkan segera tempat ini, jika tak ingin segera nyawa kalian melayang!”

Seperti tenang dan mantapnya samudera dalam . . . , laksana tenang dan damainya cahaya fajar . . . , terpancarlah ketulusan hati “Mush’ab yang baik”, dan bergeraklah lidahnya mengeluar­kan ucapan halus, katanya: “Kenapa anda tidak duduk dan mendengarkan dulu? Seandainya anda menyukai nanti, anda dapat menerimanya. Sebaliknya jika tidak, kami akan meng­hentikan apa yang tidak anda sukai itu!”

Sebenarnya Usaid seorang berakal dan berfikiran sehat. Dan sekarang ini ia diajak oleh Mush’ab untuk berbicara dan meminta petimbangan kepada hati nuraninya sendiri. Yang dimintanya hanyalah agar ia bersedia mendengar dan bukan lainnya. Jika ia menyetujui, ia akan membiarkan Mush’ab, dan jika tidak, maka Mush’ab berjanji akan meninggalkan kampung dan masya­rakat mereka untuk mencari tempat dan masyarakat lain, dengan tidak merugikan ataupun dirugikan orang lain.

“sekarang saya insaf”, ujar Usaid, lalu menjatuhkan lembing­nya ke tanah dan duduk mendengarkan. Demi Mush’ab mem­bacakan ayat-ayat al-Quran dan menguraikan da’wah yang

dibawa. oleh Muhammad bin Abdullah saw., maka dada Usaid pun mulai terbuka dan bercahaya, beralun berirama mengikuti naik turunnya suara serta meresapi keindahannya. Dan belum lagi Mush’ab selesai dari uraiannya. Usaid pun berseru kepadanya dan kepada shahabatnya: “Alangkah indah dan benarnya ucapan itu . . .! Dan apakah yang harus dilakukan oleh orang yang hendak masuk Agama ini?” Maka sebagai jawabannya gemuruh­lah suara tahlil, serempak seakan hendak menggoncangkan bumi. Kemudian ujar Mush’ab: “Hendaklah ia mensucikan diri, pakaian dan badannya, serta bersaksi bahwa tiada Tuhan yang haq diibadahi melainkan Allah”.

Beberapa lama Usaid meninggalkan mereka, kemudian kembali sambil memeras air dari rambutnya, lalu ia berdiri sambil menyatakan pengakuannya bahwa tiada Tuhan yang haq diibadahi melainkan Allah dan bahwa Muhammad itu utusan Allah ….

Secepatnya berita itu pun tersiarlah. Keislaman Usaid disusul oleh kehadiran Sa’ad bin Mu’adz. Dan setelah mendengar uraian Mush’ab, Sa’ad merasa puas dan masuk Islam pula.

Langkah ini disusul pula oleh Sa’ad bin Tbadah. Dan dengan keislaman mereka ini, berarti selesailah persoalan dengan berbagai suku yang ada di Madinah. Warga kota Madinah saling berdatang­an dan tanya-bertanya sesama mereka: “Jika Usaid bin Hudlair, Sa’ad bin ‘Ubadah dan Sa’ad bin Mu’adz telah masuk Islam, apalagi yang kita tunggu …. Ayolah kita pergi kepada Mush’ab dan beriman bersamanya! Kata orang, kebenaran itu terpancar dari celah-celah giginya!”

Demikianlah duta Rasulullah yang pertama telah mencapai hasil gemilang yang tiada taranya, suatu keberhasilan yang memang wajar dan layak diperolehnya. Hari-hari dan tahun-tahun pun berlalu, dan Rasulullah bersama para shahabatnya hijrah ke Madinah.

Orang-orang Quraisy semakin geram dengan dendamnya, mereka menyiapkan tenaga untuk melanjutkan tindakan ke­kerasan terhadap hamba-hamba Allah yang shalih. Terjadilah

perang Badar dan kaum Quraisy pun beroleh pelajaran pahit yang menghabiskan sisa-sisa fikiran sehat mereka, hingga mereka berusaha untuk menebus kekalahan. Kemudian datanglah giliran perang Uhud, dan Kaum Muslimin pun bersiap-siap mengatur barisan. Rasulullah berdiri di tengah barisan itu, menatap setiap wajah orang beriman menyelidiki siapa yang sebaiknya mem­bawa bendera. Maka terpanggillah “Mush’ab yang balk”, dan pahlawan itu tampil sebagai pembawa bendera.

Peperangan berkobar lalu berkecamuk dengan sengitnya. Pasukan panah melanggar tidak mentaati peraturan Rasulullah, mereka meninggalkan kedudukannya di celah bukit setelah melihat orang-orang musyrik menderita kekalahan dan meng­undurkan diri. Perbuatan mereka itu secepatnya merubah sua­sana, hingga kemenangan Kaum Muslimin beralih menjadi ke­kalahan.

Dengan tidak diduga pasukan berkuda Quraisy menyerbu Kaum Muslimin dari puncak bukit, lalu tombak dan pedang pun berdentang bagaikan mengamuk, membantai Kaum Mus­limin yang tengah kacau balau. Melihat barisan Kaum Muslimin porak poranda, musuh pun menujukan serangan ke arah Rasul­ullah dengan maksud menghantamnya.

Mush’ab bin Umair menyadari suasana gawat ini. Maka di­acungkannya bendera setinggi-tingginya dan bagaikan aungan singa ia bertakbir sekeras-kerasnya, lalu maju ke muka, melom­pat, mengelak dan berputar lalu menerkam. Minatnya tertuju untuk menarik perhatian musuh kepadanya dan melupakan Rasulullah saw. Dengan demikian dirinya pribadi bagaikan membentuk barisan tentara …

Sungguh, walaupun seorang diri, tetapi Mush’ab bertempur laksana pasukan tentara besar …. Sebelah tangannya memegang bendera bagaikan tameng kesaktian, sedang yang sebelah lagi menebaskan pedang dengan matanya yang tajam . . . . Tetapi musuh kian bertambah banyak juga, mereka hendak menye­berang dengan menginjak-injak tubuhnya untuk mencapai Rasulullah.

Sekarang marilah kits perhatikan saksi mata, yang akan menceriterakan saat-saat terakhir pahlawan besar Mush’ab bin Umair.

Berkata Ibnu Sa’ad: “Diceriterakan kepada kami oleh Ibra­him bin Muhammad bin Syurahbil al-’Abdari dari bapaknya, ia berkata:

“Mush’ab bin Umair adalah pembawa bendera di Perang Uhud. Tatkala barisan Kaum Muslimin pecah, Mush’ab bertahan pada kedudukannya. Datanglah seorang musuh berkuda, Ibnu Qumaiah namanya, lalu menebas tangan­nya hingga putus, sementara Mush’ab mengucapkan: “Muhammad itu tiada lain hanyalah seorang Rasul, yang sebelumnya telah didahului oleh beberapa Rasul”. Maka dipegangnya bendera dengan tangan kirinya sambil mem­bungkuk melindunginya. Musuh pun menebas tangan kirinya itu hingga putus pula. Mushab membungkuk ke arah bendera, lalu dengan kedua pangkal lengan me­raihnya ke dada sambil mengucapkan: “Muhammad itu tiada lain hanyalah seorang Rasul, dan sebelumnya telah didahului oleh beberapa Rasul” . Lalu orang berkuda itu menyerangnya ketiga kali dengan tombak, dan me­nusukkannya hingga tombak itu pun patah. Mushab pun gugur, dan bendera jatuh “.

Gugurlah Mush’ab dan jatuhlah bendera …. la gugur sebagai bintang dan mahkota para syuhada . . . . Dan hal itu dialaminya setelah dengan keberanian luar biasa mengarungi kancah pengor­banan dan keimanan. Di saat itu Mush’ab berpendapat bahwa sekiranya ia gugur, tentulah jalan para pembunuh akan terbuka lebar menuju Rasulullah tanpa ada pembela yang akan memper­tahankannya. Demi cintanya yang tiada terbatas kepada Rasul­ullah dan cemas memikirkan nasibnya nanti, ketika ia akan pergi berlalu, setiap kali pedang jatuh menerbangkan sebelah tangan­nya, dihiburnya dirinya dengan ucapan: “Muhammad itu tiada lain hanyalah seorang Rasul, dan sebelumnya telah didahului oleh beberapa Rasul”.

Kalimat yang kemudian dikukuhkan sebagai wahyu ini selalu diulang dan dibacanya sampai selesai, hingga akhirnya menjadi ayat al-Quran yang selalu dibaca orang …. Setelah pertempuran usai, ditemukanlah jasad pahlawan ulung yang syahid itu terbaring dengan wajah menelungkup ke tanah digenangi darahnya yang mulia . . . . Dan seolah-olah tubuh yang telah kaku itu masih takut menyaksikan bila Rasul­ullah ditimpa bencana, maka disembunyikannya wajahnya agar tidak melihat peristiwa yang dikhawatirkan dan ditakutinya itu. Atau mungkin juga ia merasa malu karena telah gugur sebelum hatinya tenteram beroleh kepastian akan keselamatan Rasul­ullah, dan sebelum ia selesai menunaikan tugasnya dalam mem­bela dan mempertahankan Rasulullah sampai berhasil.

Wahai Mush’ab cukuplah bagimu ar-Rahman …. Namamu harum semerbak dalam kehidupan ….

Rasulullah bersama para shahabat datang meninjau medan pertempuran untuk menyampaikan perpisahan kepada para syuhada. Ketika sampai di tempat terbaringnya jasad Mush’ab, bercucuranlah dengan deras air matanya. Berkata Khabbah ibnul ‘Urrat:

“Kami hijrah di jalan Allah bersama Rasulullah saw. dengan mengharap keridlaan-Nya, hingga pastilah sudah pahala di sisi Allah. Di antara kami ada yang telah berlalu sebelum menikmati pahalanya di dunia ini sedikit pun juga. Di antaranya ialah Mushab bin Umair yang tewas di perang Uhud. Tak sehelai pun kain untuk menutupinya selain sehelai burdah. Andainya ditaruh di atas kepalanya, terbukalah kedua belah kakinya. Sebaliknya bila ditutup­kan ke kakinya, terbukalah kepalanya. Maka sabda Rasul­ullah saw.: “Tutupkanlah ke bagian kepalanya, dan kaki­nya tutupilah dengan rumput idzkhir!”

Betapa pun luka pedih dan duka yang dalam menimpa Rasul­ullah karena gugur pamanda Hamzah dan dirusak tubuhnya oleh orang-orang musyrik demikian rupa, hingga bercucurlah air mata Nabi . . . . Dan betapapun penuhnya Medan laga dengan mayat para shahabat dan kawan-kawannya, yang masing-masing mereka baginya merupakan panji-panji ketulusan, kesucian dan cahaya …. Betapa juga semua itu, tapi Rasulullah tak melewat­kan berhenti sejenak dekat jasad dutanya yang pertama, untuk melepas dan mengeluarkan isi hatinya …. Memang, Rasulullah berdiri di depan Mush’ab bin Umair dengan pandangan mata yang pendek bagai menyelubunginya dengan kesetiaan dan kasih sayang, dibacakannya ayat:

Di antara orang-orang Mu min terdapat pahlawan pahlawan yang telah menepati janjinya dengan Allah.

Kemudian dengan mengeluh memandangi burdah yang digunakan untuk kain tutupnya, seraya bersabda:

Ketika di Mekah dulu, tak seorang pun aku lihat yang lebih halus pakaiannya dan lebih rapi rambutnya dari ­padamu. Tetapi sekarang ini, dengan rambutmu yang kusut Masai, hanya dibalut sehelai burdah.

Setelah melayangkan pandang, pandangan sayu kearah medan serta para syuhada kawan-kawan Mush’ab yang tergeletak di atasnya, Rasulullah berseru:

Sungguh, Rasulullah akan menjadi saksi nanti di hari qiamat, bahwa tuan-tuan semua adalah syuhada di sisi Allah.

Kemudian sambil berpaling ke arah shahabat yang masih hidup, Sabdanya :

Hai manusia! Berziarahlah dan berkunjunglah kepada mereka, serta ucapkanlah salam! Demi Allah yang mengua­sai nyawaku, tak seorang Muslim pun sampai hari qiamat yang memberi salam kepada mereka, pasti mereka akan membalasnya.

Salam atasmu wahai Mush’ab

Salam atasmu wahai para syuhada ……..

Puji si pemberi atas nikmat-Nya

Puji si pemberi atas nikmat-Nya

SEBAGAI umat Islam, kita disuruh supaya bertakwa kepada ALLAH SWT. Firman-Nya: “Wahai umat manusia, kenangkanlah nikmat ALLAH yang telah dikurniakan-Nya kepada kamu; tidak ada sama sekali yang menciptakan sesuatu selain daripada ALLAH; Dia memberi rezeki kepada kamu dari langit dan bumi; Tiada Tuhan melainkan Dia, maka mengapa kamu rela dipalingkan (daripada menyembahnya)?” (Surah Fathir: 3)

Sesungguhnya ALLAH mencurahkan nikmat-Nya dan menyuruh supaya kita bersyukur terhadap-Nya. ALLAH berjanji sesiapa mensyukuri nikmat-Nya nescaya Dia akan menambahkan nikmat tersebut. Adapun mereka yang tidak bersyukur, ALLAH mengancam mereka dengan azab-Nya yang sangat pedih.

Kerana itu, hendaklah lihat kedudukan kita dalam mensyukuri nikmat ALLAH di samping mengambil pengajaran daripada apa yang menimpa umat sebelum ini (tidak mensyukuri) nikmat ALLAH kerana sikap sombong mereka; bagaimana bencana ALLAH telah menimpa mereka. Akhirnya nikmat ALLAH bertukar menjadi azab, keamanan bertukar menjadi ketakutan, kekayaan dan kekenyangan bertukar menjadi kepapaan dan kelaparan. Oleh yang demikian, hendaklah kita berjaga-jaga agar balasan yang demikian tidak menimpa kita.

Sesungguhnya ALLAH melimpahkan nikmat-Nya kepada kita dengan kurniaan yang tidak pernah dirasai oleh manusia sebelum ini daripada sudut makan minum, pakaian, tempat tinggal dan kenderaan yang berbagai dan serba mewah; ditambah lagi kehidupan yang aman damai dan sejahtera.

Apa pun, nikmat ALLAH yang paling besar dan yang berharga adalah nikmat diberikan hidayah Islam dalamnya terkandung segala pengajaran dan panduan yang diperlukan manusia untuk kehidupan di dunia dan akhirat.

Kerana itu, kita perlu bersyukur kepada ALLAH dan tidak bersikap kufur menafikan nikmat tersebut. Hendaklah kita sentiasa mengingati ALLAH; jangan kita lupakan-Nya. Kita juga perlu sentiasa taat kepada-Nya; jangan berlaku maksiat dan derhaka. Jangan kita menjadi seperti manusia sebelum ini yang telah menukar nikmat ALLAH dengan kekufuran sehingga mengakibatkan mereka ditimpa kebinasaan.

Himpun tiga asas

Hakikat syukur ialah memuji si pemberi atas pemberian-Nya. Adapun syukur manusia kepada ALLAH, ia kembali kepada tiga asas di mana seorang manusia itu tidak akan dikira bersyukur kecuali dengan menghimpunkan ketiga-tiga asas ini iaitu:

Pertama: Mengakui nikmat ALLAH dalam hati dengan mengiktiraf nikmat tersebut datang daripada ALLAH atas sifat rahmat dan pemurah-Nya; bukan kerana kemampuan dan kekuatan manusia itu.

Kedua: Menceritakan perihal nikmat ALLAH tersebut secara zahir dengan memuji ALLAH, bertahmid dan bersyukur kepada-Nya. Dan sama sekali tidak menisbahkan nikmat tersebut kepada selain ALLAH.

Jangan jadi seperti Qarun ketika mana kaumnya menasihatinya sebagaimana dalam firman ALLAH SWT: “Ketika kaumnya berkata kepadanya: “Janganlah engkau bermegah-megah (dengan kekayaanmu), sesungguhnya ALLAH tidak suka kepada orang yang bermegah-megah.

“Dan tuntutlah dengan harta kekayaan yang telah dikurniakan ALLAH kepadamu akan pahala dan kebahagiaan hari akhirat dan janganlah engkau melupakan bahagianmu (keperluan dan bekalanmu) dari dunia; dan berbuat baiklah (kepada hamba ALLAH) sebagaimana

ALLAH berbuat baik kepadamu (dengan pemberian nikmat-Nya yang melimpah-limpah); dan janganlah engkau melakukan kerosakan di atas muka bumi; sesungguhnya ALLAH tidak suka kepada orang yang berbuat kerosakan.” (Surah Al-Qashash: 76-77)

Ternyata, Qarun mengingkari nikmat ALLAH atasnya kerana beranggapan harta kekayaan yang diperolehnya itu adalah hasil daripada kepintaran dan kebijaksanaannya.

Apa akibatnya? Sangat buruk. Ternyata ALLAH membuatkan bumi menelan Qarun berserta rumah dan hartanya itu. Kita berlindung dengan ALLAH daripada kemurkaan dan seksaan-Nya yang sangat pedih.

Ketiga: Menggunakan nikmat yang ALLAH berikan itu pada jalan diredai ALLAH. Adapun mereka yang menggunakan nikmat yang ALLAH berikan kepada mereka pada hal maksiat, sesungguhnya mereka telah kufur terhadap nikmat ALLAH itu.

Maka golongan yang mengerah tenaga dan harta bendanya dalam maksiat, mereka mengkufuri nikmat ALLAH atas mereka. Ini menyebabkan mereka layak mendapat azab seksa daripada ALLAH.

Sesungguhnya golongan rasul adalah contoh teladan yang sempurna buat manusia. Mereka adalah manusia yang paling sempurna dalam mensyukuri nikmat ALLAH.

Iktiraf nikmat-Nya

Dalam al-Quran, ALLAH SWT memuji rasul pertama iaitu Nabi Nuh AS: “Sesungguhnya dia seorang hamba yang bersyukur.” ALLAH menyebut mengenai Nabi Daud dan Sulaiman AS yang dikurniakan ilmu pengetahuan.

Kedua mereka mengiktiraf nikmat ALLAH atas mereka dan berkata: “Segala puji bagi ALLAH yang dengan limpah kurnia-Nya memberi kami kelebihan mengatasi kebanyakan hamba-Nya yang beriman.” (Surah Al-Naml: 15)

Maka keduanya menyatakan kesyukuran mereka kepada ALLAH atas nikmat ilmu yang diberikan kepada mereka.

Seterusnya ALLAH menyebut mengenai Nabi Sulaiman AS yang memuji Tuhannya dan mengakui kurniaan yang diberikan kepadanya ketika mana dia mewarisi kenabian ayahnya dan ALLAH mengajarkannya bahasa pertuturan burung serta diberikan kepadanya segala yang diperlukan oleh seorang raja.

Ketika Nabi Sulaiman mengerahkan bala tenteranya dalam kalangan manusia, jin dan burung, dan baginda mendengar pertuturan antara semut yang menyebut mengenai bala tenteranya yang melewati rumah semut itu, Nabi Sulaiman menyatakan pengiktirafannya atas nikmat ALLAH dalam Surah Al-Naml ayat 19.

Begitu juga apabila perintahnya supaya dibawakan singgahsana Puteri Balqis kepadanya dilaksanakan dalam masa yang begitu pantas, Nabi Sulaiman mengakui bahawa hal tersebut tidak berlaku kerana kelebihan dan kekuatannya.

Sebaliknya ia adalah hasil kurnia ALLAH atasnya. Firman ALLAH: “Ini ialah daripada limpah kurnia Tuhanku, untuk mengujiku sama ada aku bersyukur atau aku mengkufuri nikmat pemberian-Nya. Dan sesiapa yang bersyukur maka faedah syukurnya itu hanyalah terpulang kepada dirinya sendiri, dan sesiapa yang kufur (nikmat), sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya, lagi Maha Pemurah.” (Surah Al-Naml: 40)

Demikianlah sifat nabi yang sentiasa mengakui nikmat ALLAH dan mensyukuri kurnian-Nya. Merekalah adalah contoh teladan buat kita semua.

Oleh itu hendaklah kita meneladani mereka dengan mensyukuri segala nikmat ALLAH atas kita dengan hati, lidah dan amalan kita.

Bukan dengan sekadar melafazkan kalimah alhamdulillah syukur dengan lidah semata-mata sedangkan hati kita lalai ingkar dan bersikap takbur sombong manakala perbuatan kita pula menyalahi apa yang diredai ALLAH.

Sifat bersyukur kembali kepada hati, lidah dan anggota badan. Hati mengiktiraf nikmat tersebut dengan perasaan sayang kepada ALLAH. Lidah pula bertahmid memuji-muji ALLAH, manakala anggota badan pula menggunakan nikmat itu dalam mentaati ALLAH dan menjauhi maksiat.

Lima tokoh Yahudi tinggal agama demi Islam

Lima tokoh Yahudi tinggal agama demi Islam

RAMAI yang tidak tahu bahawa terdapat tokoh Yahudi yang keluar daripada ajaran Yahudi untuk menganuti kepercayaan lain.

Memetik hasil penulisan Doktor Thariq as-Suwaidan dalam bukunya Ensiklopedia Yahudi mencatatkan bahawa dalam sejarah terdapat sebanyak lima tokoh Yahudi yang murtad antaranya Samuel al-Maghribi, Pablo Christiani, Said al-Hasan, Ibnu Malika dan Musa Abul Afiah.

Tokoh pertama ialah Samuel al-Maghribi, nama penuhnya ialah Samuel bin Yahya bin Abbas yang dikenali dengan jolokan al-Maghribi. Beliau hidup di abad 6 Hijrah, dan termasuk salah seorang pembesar Yahudi yang masyhur, namun setelah menyedari kesesatan dan kerosakan ajaran Yahudi , beliau memeluk agama Islam.

Setelah keislamannya, Samuel memberitahu bahawa dirinya pernah bertemu Nabi Muhammad SAW dalam mimpinya. Ia memilih untuk mengumumkan kisah mimpinya itu empat tahun setelah beliau memeluk agama Islam.

Samuel telah menulis sebuah buku tentang sejarah hidupnya dan kisah keislamannya yang berjudul (Keislaman Samuel dan Kisah tentang mimpinya bertemu Rasulullah). Para ahli sejarah tidak pernah mengetahui tentang tanggal kelahirannya, bahkan tarikh kematiannya.

Sementara tokoh yang kedua ialah Pablo Christiani, beliau adalah seorang penganut Yahudi yang berasa ngeri dan takut dengan kesesatan yang dibawa oleh ajaran tersebut.

Maka beliau pun memeluk agama Nasrani (Kristian)  dan berperanan sebagai pembongkar kepada hakikat Yahudi yang sebenar serta permusuhan ajaran itu terhadap agama Nasrani dan agama lain.

Pablo terkenal dek kerana beliau pernah berdebat dengan seorang Rabi Yahudi, iaitu Musa Najman di Barcelona pada tahun 661 Hijrah (1263 Masihi).

Dalam pendapatan itu penganut Yahudi terpaksa akur dan mengakui beberapa akidah agama mereka yang dirahsiakan antaranya, keyakinan mereka bahawa Jesus berada di dalam neraka, ibu Nabi Isa, Maryam melahirkan Isa hasil penzinaan dengan seorang Romawi, gereja-gereja Nasrani dianggap Yahudi sebagai kotor dan jijik dan setiap Yahudi wajib melaknat pemimpin Nasrani dan setiap orang yang membenci Yahudi sebanyak tiga kali.

Manakala Said al-Hasan adalah seorang penganut Yahudi yang memeluk agama Islam pada tahun 696 Hijrah, selepas mendapat hidayah daripada ALLAH, Said mengarang sebuah buku berjudul Masalikun Nazhar Fi Nubuwwat Sayydil Basyar, beliau wafat pada tahun 720 Hijrah.

Tokoh keempat ialah Ibnu Malika, di mana nama lengkapnya adalah Hibatullah Ali bin al- Husain bin Malika seorang penganut Yahudi yang beralih kepada ajaran Islam setelah pemikirannya yang mendalam dan pengamatannya yang cukup panjang.

Beliau menulis sebuah buku berjudul Al-Mu’tabar Fil Hikmah (Hikmah-hikmah pilihan). Imam Ibnul Qayyim mengelarnya dengan Filsuf Islam ketika masanya. Ibnu Malika adalah guru kepada Samuel al-Maghribi yang telah memeluk Islam sebelumnya.

Sementara tokoh kelima ialah seorang Rabi Yahudi,  Musa Abul Afiah yang tinggal di Damsyik (Syiria ) dan menyatakan keislamannya pada tahun 1256 Hijrah. Di hadapan sebuah mahkamah beliau lantas membongkar kesesatan Talmud.

Petikan-petikan panjang tentang kesesatan Yahudi telah diterjemahkan dalam bahasa Arab, agar orang Arab mengetahui betapa besarnya kebencian dan kedengkian orang-orang Yahudi terhadap bangsa Arab serta menyedari sejauh mana kesesatan mereka.

Dek kerana terpaksa seorang Rabi agung Yahudi ketika zaman itu Ya’qub al-Antali terpaksa mengakui kesesatan Yahudi yang dipaparkan oleh Musa Abul Afiah itu.

sumber:sinarharian